I.Latar Belakang
Perumahan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Seiring dengan perkembangan
zaman, berkembang pula jumlah manusia yang berakibat pada semakin
berkembangannya kebutuhan akan rumah. Melihat keadaan ini banyak pengembang
yang bermunculan untuk menyediakan rumah tempat tinggal. Rumah yang
dikembangkan mulai dari rumah tipe sangat sederhana sampai tipe rumah mewah.
Pengembang biasanya lebih tertarik mengembangkan tipe rumah mewah karena lebih
menguntungkan dibandingkan jika mengembangkan tipe rumah sederhana. Namun di
sisi lain masyarakat lebih banyak membutuhkan tipe rumah sederhana sesuai
kemampuan mereka. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap tipe rumah
sederhana merupakan permasalahan bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
Perumahan
sebagaian bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni (UndangUndang Republik Indonesia No 1, 2011).
Berdasarkan pengertian diatas maka pembangunan perumahan memerlukan lahan yang
luas dan lokasi harus sesuai untuk tempat tinggal. Pemilihan lahan yang akan
dikembangkan harus berada di kawasan strategis yang sesuai dengan tujuan dari
pembangunan perumahan tersebut. Penyediaan sarana-sarana yang diperlukan nanti
dalam pelaksanaan juga dipersiapkan dengan matang. Dan yang tidak kalah
pentingnya adalah kegiatan pembangunan perumahan harus dapat memberikan rumah
yang layak huni kepada konsumen. Melihat hal tersebut maka pembangunan
perumahan merupakan bisnis yang potensial bagi para develover untuk dijalankan.
Pemerintah
telah berusaha untuk mencari jalan agar pemerataan pemilikan rumah dapat
dinikmati oleh masyarakat. Di dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan
cita-citanya maka peranan swasta sangat diharapkan dapat membantu pemerintah
untuk menyiapkan lokasi-lokasi perumahan yang ideal serta membangun
kompleks-kompleks Perumahan dan Rumah Susun. Kesempatan dan peluang yang
diberikan kepada swasta tersebut diharapkan hasilnya dapat betul-betul
terwujud.
II.Tujuan
1. Memperoleh jumlah optimal setiap tipe rumah
yang akan dibangun sesuai dengan batasan-batasan yang tersedia.
2.
Mendapatkan keuntungan maksimal dari pembangunan perumahan yang dilakukan oleh
Owner.
III.Batasan Masalah
Salah
satu pengembang perumahan di Kota Palu yang menawarkan empat macam tipe rumah,
yaitu tipe 42, tipe 50, tipe 57, dan tipe 80. Perumahan Griya Cempaka Alam
merupakan hunian yang nyaman dan strategis, karena berada diperbatasan Kota Palu
dan Kabupaten Sigi. Perumahan ini masih dalam tahap pengembangan dengan luas
lahan yang tersedia 1,5 hektar.
Maka
rumusan masalah yang diambil adalah:
1.
Berapa jumlah optimum setiap tipe rumah yang akan dibangun sesuai dengan
batasan-batasan yang tersedia?
2.
Berapa keuntungan maksimum pada pembangunan perumahan yang dilakukan oleh
Owner?
IV.Landasan Teori
Penelitian
ini dibatasi menjadi lima variabel yaitu tipe rumah, luas lahan, biaya
produksi, waktu pelaksanaan pembangunan dan permintaan pasar. Selain itu bentuk
geometri dari lahan yang akan dibangun tidak diperhitungkan.
1.
Menganalisa masalah
2.
Melakukan studi literatur dengan mengumpulkan materi dari buku-buku, artikel
dan jurnal yang di dapat dari perpustakaan dan perpustakaan online, kemudian
membuat model optimalisasi dari data yang diperoleh
3.
Menerapkan Metode Simpleks dalam optimalisasi jumlah tipe rumah yang akan
dibangun
4. Mendapatkan hasil dari
Metode Simpleks dengan menggunakan QM for Windows kemudian disimpulkan.
V.Metode Penelitian
Metode simplex adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan manajerial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam
persamaan matematika program linear yang mempunyai variable keputusan mulai
dari lebih besar atau sama dengan 2 (dua) sampai multivariable. Sedangkan
metode grafik hanya dapat digunalan apabila jumlah variable keputusan maksimal
2 (dua) buah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear
programing yang diselesaikan dengan metode grafik juga dapat diselesaikan
dengan metode simpleks, sebaliknya suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan
dengan metode simplex tidak dapat diselesaikan dengan metode grafik.
Langkah-langkah yang harus dipahami dalam menggunakan metode simpleks,
yaitu:
1. Membuat
model matrix LP
2. Merubah
formulasi LP menjadi formulasi standar
Merubah formulasi
biasa ke dalam formulasi standar harus mengikuti kaidah dasar yang berlaku,
yaitu:
a. Introduksikan
variabel baru sebagai variable dummy dengan singkatan huruf S sebagai singkatan
dari Slack (kekurangan) atau Surplus (kelebihan)
b. Variable
slack kita introduksikan apabila kita mempunyai bentuk tanda pembatas lebih
kecil atau sama dengan (≤)
c. Variabel
surplus kita introduksikan apabila kita mempunyai bentuk tanda pembatas lebih
besar dari atau sama dengan (≥)
3. Menyiapkan
table simplex awal
Cj
|
||||||||
Ci
|
BV
|
X1
|
X2
|
Xn
|
S1
|
S2
|
Sn
|
Bi
|
S1
|
||||||||
S2
|
||||||||
Sn
|
||||||||
Zj
|
||||||||
Cj-ZJ
|
Penjelasan penggunaan tabel simplex :
a. Kolom Baris
· Kolom baris selalu ada dan ditempatkan
di kolom paling kiri setelah Ci
· Untuk kolom tabel awal variabel yang
pertama kali kita tulis pada kolom ini adalah:
o Variabel tambahan yang bertanda positif seperti slack variable
o Artifisial variabel
Oleh karena itu,
surplus variabel tidak pernah kita masukan ke dalam kolom basis pada tabel awal
b. Kolom Cj
Kolom coefisien fungsi
tujuan diletakan pada baris pertama tabel awal simplex. Angka koefisien dapat
kita lihat pada fungsi tujuan formulasi standar daro persoalan yang dihadapi.
c. Kolom diantara kolom Cj dan
kolom paling kanan atau kolom nilai ruas kanan
Jumlah kolom ini
bervariasi tergantung berapa jumlah variabel yang ada di dalam fungsi tujuan
formulasi standar. Oleh karena itu apabila terjadi kesalahan dalam membuat
formulasi standar maka penyelesaian persoalan dengan metode simplex juda akan
salah.
d. Kolom nilai ruas kanan (NRK atau Bi)
Pada kolom ini,
dituliskan nilai ruas kanan dari setiap batasan yang ada di dalam setiap persoalan
yang dihadapi.
e. Jumlah baris
Jumlah baris di antara
baris Basic variabel dengan baris Zj tergantung dari berapa buah batasan yang
kita hadapai di dalam perseoalan.
f. Baris Zj
Baris Zj digunakan
untuk mendapat nilai Shadow Price atau Nilai Merginal Value Product dari setiap
variabel yang kita hadapi. Angka yang akan kita tuliskan pada baris Zj ini
adalah angka hasil penjumlahan perkalian setiap koefisien dari variabel yang
tertera dalam kolom baris dengan angka-angka di dalam Matrix
g. Baris Cj-Zj
Baris ini bermanfaat
bagi kita untuk melihat kapan kita berhenti melakukan iterasi atau baris yang
dapat membantu kita menentukan apakah penyelesaian optimal telah kita capai.
4. Memasukan nilai-nilai dan variable dalam
formulasi standar ke dalam tabel awal
5. Melakukan proses literasi
Caranya adalah memilih nilai Cj-Zj yang terbesar dan positif.
a. Tentukan kunci kolom (pivot coloum)
b. Tentukan kunci baris (pivot row)
c. Cari angka baru yang terdapat pada baris kunci
dengan cara membagi semua angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka
kunci. Angka kunci adalah angka yang terdapat pada persilangan baris kunci
dengan kolom kunci.
d. Mencari angka baru pada baris yang lain dengan rumus:
Angka baru = nilai
pada baris lama – (perkalian koefisien pada kolom kunci dengan angka baru baris
kunci)
e. Apabila sosialisasi optimal belum ditemukan maka
kembali ke langkah 5a di atas, sehingga nilai yang terdapat pada baris Cj-Zj ≤
0
6. Menentukan apakah penyelesaikan optimal sudah
tercapai
7. Membuat kesimpulan jawaban
VI.Hasil
dan Pembahasa
1.Pengumpulan data
Tabel
1:Data Perumahan Owner
No
|
Uraian
|
Type 80
|
Type 57
|
Type 50
|
Type 42
|
Batasan
|
||
1
|
Harga Produksi
|
Rp 320.000.000
|
Rp
248.000.000
|
Rp
192.000.000
|
Rp
152.000.000
|
10
Milyar
|
||
2
|
Luas Tanah
|
108
𝑚2
|
108
𝑚2
|
98
𝑚2
|
98
𝑚2
|
15000
𝑚2
|
||
3
|
Harga Jual
|
|
Rp 310.000.000
|
Rp
240.000.000
|
Rp 190.000.000
|
|
||
4
|
Selisih harga Jual dan Produksi
|
Rp 80.000.000
|
Rp 62.000.000
|
Rp 48.000.000
|
Rp 38.000.000
|
|
Dalam linear programming
dikenal dua macam fungsi yaitu :
1.
Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah
2. Fungsi kendala : untuk
mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut.
Masalah diatas dapat
diformulasikan sebagai fungsi kendala, yaitu dengan cara berikut :
a. Batasan Biaya Produksi
Dana
yang tersedia untuk pembuatan rumah dengan 4 macam tipe maksimum 10 milyar
rupiah. Formulasi fungsi batasan biaya produksi yaitu :
320𝑥1+248𝑥2+192𝑥3+152𝑥4≤10000 ,diubah
menjadi
320𝑥1+248𝑥2+192𝑥3+152𝑥4+𝑆1=1000
........................................................... (1)
b. Batasan Luas Lahan
Luas
lahan yang dikembangkan adalah 15000 𝑚2.
Sedangkan luas infrastuktur adalah 2500 𝑚2.
Jadi luas lahan yang tersedia untuk mendirikan bangunan rumah yang terdiri dari
empat 78
tipe adalah maksimum seluas 12500𝑚2. Formulasi fungsi kendala dengan batasan luas lahan yaitu :
108𝑥1+108𝑥2+98𝑥3+98𝑥4≤12500 , diubah
menjadi
108𝑥1+108𝑥2+98𝑥3+98𝑥4 +𝑆2=12500
.......................................................... (2)
c.
Batasan waktu pembangunan
Untuk membangun semua tipe rumah direncanakan selesai dalam
waktu 52 minggu (1 Tahun). Formulasi kendala dengan batasan waktu pembangunan
yaitu :
𝑥1+𝑥2+𝑥3+𝑥4≤52 ,diubah menjadi
𝑥1+𝑥2+𝑥3+𝑥4 +𝑆3=52
................................................................................................
(3)
d.
Batasan permintaan pasar
Berdasarkan proporsi tipe penjualan (aspek pasar) proporsi
tipe rumah diminati yaitu tipe rumah A berbanding tipe rumah B berbanding tipe
rumah C dan berbanding tipe rumah D adalah 1 berbanding 7 berbanding 1
berbanding 4. Formulasi fungsi kendala alternatif pertama dengan batasan
proporsi sesuai aspek pasar adalah :
- 7𝑥1≤𝑥2→7𝑥1−𝑥2≤0, diubah menjadi
7𝑥1−𝑥2+ +𝑆4=0
.........................................................................................
(4)
- 𝑥2≤7𝑥3→𝑥2−7𝑥3≤0, diubah menjadi
𝑥2−7𝑥3+ +𝑆5=0
........................................................................ (5)
- 4𝑥3≤𝑥4→4𝑥3−𝑥4≤0, diubah menjadi
4𝑥3−𝑥4+ +𝑆5=0
................................................................................
(6)
e.
Fungsi Tujuan
Untuk menyusun fungsi tujuan yang dimaksimalkan adalah
keuntungannya. Formulasi fungsi tujuan (𝑍) dengan
memaksimalkan keuntungan adalah :
𝑍=80𝑥1+62𝑥2+48𝑥3+38𝑥4+0𝑆1+0𝑆2+0𝑆3+0𝑆4+0𝑆5+0𝑆6
......................... (7)
·
Penyelesaian
Model dengan Menggunakan Aplikasi QM for Windows
QM
for Windows merupakan aplikasi yang dirancang untuk melakukan perhitungan yang
diperlukan pihak manajemen untuk mengambil keputusan baik bidang produksi
maupun pemasaran. Software ini dirancang oleh Howard J. Weiss tahun 1996 untuk
membantu penyusunan perkiraan anggaran untuk produksi bahan baku menjadi produk
jadi atau setengah jadi pada produk pabrikasi. (Fauji, 2015).
Setelah
nilai-nilai diinput, selanjutnya klik solve untuk mendapatkan hasil perhitungan
seperti pada gambar dibawah ini.
Tabel 2
: Hasil perhitungan QM for Windows X1
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
RHS
|
DUAl
|
|
Maximize
|
80
|
62
|
48
|
38
|
|
|
|
Constrain 1
|
320
|
248
|
192
|
152
|
<=
|
10000
|
,25
|
Constrain 2
|
108
|
108
|
98
|
98
|
<=
|
12500
|
0
|
Constrain 3
|
1
|
1
|
1
|
1
|
<=
|
52
|
0
|
Constrain 4
|
7
|
-1
|
0
|
0
|
<=
|
0
|
0
|
Constrain 5
|
0
|
1
|
-7
|
0
|
<=
|
0
|
0
|
Constrain 6
|
0
|
0
|
4
|
-1
|
<=
|
0
|
0
|
Solution->
|
3,5014
|
24,5098
|
3,5014
|
14,0056
|
Optimal Z->
|
2500
|
|
Hasil dari penyelesaian
menggunakan aplikasi QM for Windows diperoleh nilai 𝑋1,𝑋2,𝑋3 dan 𝑋4 yaitu sebagai
berikut :
𝑋1=3,5 ; 𝑋2=24,5 ; 𝑋3=3,5 ; 𝑋4=14
Solusi ini menghasilkan
nilai non-integer, sehingga digunakan metode integer untuk menghasilkan nilai
integer optimal. Nilai integer tipe rumah 𝑋1,𝑋2,𝑋3 dan 𝑋4 adalah sebagai
berikut :
𝑋1=3 dan 𝑋1=4 ; 𝑋2=24 dan 𝑋2=25 ; 𝑋3=3 dan 𝑋3=4 ; 𝑋4=14
Tabel
3: Alternatif Pembulatan Jumlah Tipe Rumah dan Perolehan
Alternatif
|
Jenis Rumah
|
Batas lahan (𝑚2)
|
Batas Biaya Produksi (𝑅𝑝)
|
Laba (𝑅𝑝)
|
Jumlah Batas Lahan (𝑚2)
|
Jumlah batas Biaya produksi
|
Total laba (𝑅𝑝)
|
||||||||||||
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
X1
|
𝑋2
|
𝑋3
|
X4
|
X1
|
𝑋2
|
𝑋3
|
𝑋4
|
X1
|
𝑋2
|
𝑋3
|
X4
|
|
|
|
1
|
3
|
24
|
3
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.582
|
9.616
|
2.404
|
2
|
3
|
24
|
4
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.680
|
9.808
|
2.452
|
3
|
3
|
25
|
3
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.690
|
9.864
|
2.466
|
4
|
3
|
25
|
4
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.788
|
10.056
|
2.514
|
5
|
4
|
24
|
3
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.690
|
9.936
|
2.484
|
6
|
4
|
24
|
4
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.788
|
10.128
|
2.532
|
7
|
4
|
25
|
3
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.798
|
10.184
|
2.546
|
8
|
4
|
25
|
4
|
14
|
108
|
108
|
98
|
98
|
320
|
248
|
192
|
152
|
80
|
62
|
48
|
38
|
4.896
|
10.376
|
2.594
|
Dari
alternatif diatas yang memiliki keuntungan maksimal tanpa melebihi batasan-batasan
yang telah ditetapkan adalah alternatif ke-5, jumlah tipe 80 sebanyak 4 unit,
jumlah tipe 57 sebanyak 24 unit, jumlah tipe 50 sebanyak 3 unit dan jumlah tipe
42 sebanyak 14 unit dengan keuntungan sebesar Rp 2.484.000.000
Tabel
4: Perolehan keuntungan
Tipe Rumah
|
Jumlah yang Dibangun
|
Batasan
|
Total
|
||||
Harga Produksi
|
Laba
|
Lahan
|
Harga Produksi
|
Laba
|
Lahan
|
||
80
|
5
|
320
|
80
|
108
|
1600
|
400
|
540
|
57
|
33
|
248
|
62
|
108
|
8184
|
2046
|
3564
|
50
|
5
|
192
|
48
|
98
|
960
|
240
|
490
|
42
|
21
|
152
|
38
|
98
|
3192
|
798
|
2058
|
Jumlah
|
13936
|
3484
|
6652
|
2.Pembahasan
Berdasarkan hasil penyelesaian dengan
menggunakan metode simpleks diperoleh nilai X1=3,5, X2=24,5,X3=3,5 dan X4=14.
Hasil tersebut berupa nilai pecahan desimal sehingga dilakukan pembulatan ke
atas dan pembulatan kebawah, sehingga diperoleh X1=3 atau X1=4 ,X2=24 atau
X2=25,X3=3 atau X3=4. Untuk nilai X4 tidak mengalami pembulatan dikarenakan
hasil dari metode simpleks sudah merupakan bilangan bulat.
Berdasarkan nilai pembulatan diatas
diperoleh delapan alternatif (Lihat tabel 3) yang menunjukkan bahwa alternatif
ke-5 merupakan solusi optimal dengan keuntungan maksimal sebesar Rp
2.484.000.000.- dengan jumlah rumah yang diproduksi sebagai berikut jumlah
rumah tipe 80 sebanyak 4 unit, jumlah rumah tipe 57 sebanyak 24 unit, jumlah rumah
tipe 50 sebanyak 3 unit dan jumlah rumah tipe 42 sebanyak 14 unit.
Sebelum menggunakan metode simpleks Pada
tabel 4.3 keuntungan yang diperoleh Owner sebesar Rp 3.484.000.000.-.
Keuntungan yang diperoleh lebih besar dari keuntungan yang ada pada alternatif
ke-5 tetapi biaya produksinya melebihi batasan 10 Milyar.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil optimalisasi dengan menggunakan
metode simpleks sangat membantu dalam perhitungan penentuan banyaknya jumlah
masing-masing tipe rumah sehinggan perlu menjadi perhatian pengembang perumahan
(developer) dalam melakukan perencanaan pembangunan perumahan berikutnya
VII.Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dengan menggunakan metode simpleks pada pembangunan Perumahan
Griya Cempaka Alam maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Jumlah masing-masing tipe rumah yang akan dibangun yaitu rumah tipe 80 sebanyak
4 unit, rumah tipe 57 sebanyak 24 unit, rumah tipe 50 sebanyak 3 unit, dan
rumah tipe 42 sebanyak 14 unit.
2.
Keuntungan maksimal yang diperoleh Owner Perumahan Griya Cempaka Alam yaitu
sebesar Rp 2.484.000.000.-.
VIII.Daftar Pustaka
Betway Casino & Hotel in Las Vegas, NV - MapYRO
BalasHapusBetway Casino & Hotel 양주 출장마사지 is a 5 star hotel in Las Vegas 파주 출장안마 located on 21700 S Las Vegas Blvd. in the heart 강원도 출장마사지 of downtown Las Vegas. Location: 3.3 km 공주 출장샵 from the centre.Free WiFi: 8.5 Rating: 시흥 출장안마 8.5/10 · 10,512 votes