MAKALAH RISET OPERASI
OPTIMASI AKTIVITAS DAN TUJUAN PROYEK
PEMBAGUNAN RUMAH
I.Latar Belakang
Perkembangan
perumahan akhir-akhir ini meningkat dengan pesat, hal tersebut disebabkan oleh
karena tuntutan yang sangat tinggi dan mendesak akan kebutuhan perumahan
sebagai tempat tinggal. Perumahan merupakan salah kebutuhan dasar manusia dan
merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia. Ini
merupakan persoalan yang sangat dominan dalam kelangsungan hidup manusia untuk
menjalankan segala aktivitasnya. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara,
ditetapkan bahwa pembangunan perumahan dan pemukiman merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu
lingkungan kehidupan, memberi arah pada pertumbuhan wilayah, memperluas
lapangan kerja serta menggerakkan kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Sehubungan dengan itu upaya pembangunan
perumahan dan pemukiman terus ditingkatkan untuk menyediakan perumahan dengan
jumlah yang makin meningkat, dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
terutama golongan yang berpenghasilan rendah dan dengan tetap memperhatikan
persyaratan, minimum bagi perumahan dan pemukiman yang layak, sehat, aman, dan
serasi. Dalam pembangunan perumahan dan pemukiman, termasuk pembangunan
kota-kota baru, perlu diperhatikan kondisi dan pengembangan nilai- 2 nilai
sosial budaya masyarakat, laju pertumbuhan penduduk dan penyebarannya,
pusat-pusat produksi dan tata guna tanah dalam rangka membina kehidupan
masyarakat yang maju. Pembangunan perumahan dan pemukiman harus dapat pula
mendorong perilaku hidup sehat dan tertib serta ikut mendorong kegiatan
pembangunan disektor lain. Pembangunan perumahan dan pemukiman perlu
dilaksanakan secara terpadu dan untuk itu perlu dilaksanakan kerjasama antar
pemerintah pusat dan daerah, usaha swasta, koperasi dan masyarakat luas. Untuk
membiayai pembangunan perumahan dan pemukiman, maka lembaga pembiayaan yang
melayani pembangunan perumahan perlu ditingkatkan dan dikembangkan peranannya
sehingga dapat mendorong terhimpunnya modal yang memungkinkan pembangunan rumah
milik dan sewa dalam jumlah besar. Sejalan dengan itu perlu diciptakan iklim
yang menarik bagi pembanguan perumahan baik oleh masyarakat maupun oleh
perorangan antara lain dengan penyediaan kredit yang memadai, pengaturan
persewaan dan hipotik perumahan. Disamping itu perlu didorong partisipasi masyarakat
dalam pemupukan dana bagi perumahan.
II.Tujuan
1.
Mengetahui aktivitas saat pembagunan berlangsung.
2.
Mengetahui tujuan dan atimasi harga yang diperoleh setiap bulannya
III.Batasan Masalah
Suatu perusahaan bangunan merencanakan membangun
rumah-2 untuk 540 org. Banyak rumah yg akan dibangun tidak lebih dari 120 buah.
Rumah jenis I dg biaya sewa Rp 90.000/tahun dan ditempati oleh 4 org; rumah
jenis II dg sewa tiap tahun Rp 107.000 dan dapat ditempati 6 orang. Ditanyakan aktivitas,
fungsi tujuan
,fungsi pembatas.
IV.Landasan Teori
Penelitian
ini dibatasi menjadi lima variabel yaitu waktu pelaksanaan pembangunan dan
permintaan pasar. Selain itu bentuk geometri dari lahan yang akan dibangun
tidak diperhitungkan.
1.
Menganalisa masalah
2.
Melakukan studi literatur dengan mengumpulkan materi dari buku-buku, artikel
dan jurnal yang di dapat dari perpustakaan dan perpustakaan online, kemudian
membuat model optimalisasi dari data yang diperoleh
3.
Menerapkan Metode Program Linear dalam optimalisasi jumlah tipe rumah yang akan
dibangun
V.Metode Penelitian
Program linear (Linear Programming)
merupakan salah satu teknik Riset Operasi yang digunakan paling luas dan
diketahui dengan baik. Program Linear merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan.
Program Linear (Linear Programming) merupakan sebuah teknik matematik yang
didesain untuk membantu para manajer operasi dalam merencanakan dan membuat
keputusan yang diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya berdasarkan pendapat
Heizer dan Render (2006).Linear Programming adalah suatu cara untuk
menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber yang terbatas diantara beberapa
aktivitas yang bersaing, dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan. Persoalan
pengalokasian itu akan muncul manakala seseorang harus memilih tingkat
aktivitas tertentu yang bersaing dalam hal penggunaan sumber daya langka yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.”
Program Linear menyatakan penggunaan teknik matematik tertentu untuk
mendapatkan kemungkinan terbaik atas persoalan yang melibatkan sumber yang
serba terbatas. Program Linear adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan
pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara aktivitas yang bersaing
dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan.
Linear progamming merupakan suatu teknik yang membantu pengambilan
keputusan dalam mengalokasikan sumber daya (mesin tenaga kerja, uang, waktu,
kapasitas gudang, dan bahan baku). Linear programming merupakan penggunaan
secara luas dari teknik model matematika yang dirancang untuk membantu manajer
dalam merencanakan dan mengambil keputusan dalam mengalokasikan sumber daya.
Tujuan dari penggunaan Program Linear
antara lain :
·
Mempelajari program linear sebagai penunjang pengambilan keputusan.
·
Memahami syarat-syarat pemecahan program
linear dan pemecahannya.
·
Memperkenalkan metode grafik untuk
pemecahan maksimisasi dan minimisasi persoalan program linear.
·
Mempelajari masalah teknik dalam program
linear seperti titik ekstrim dan alternatif pemecahan optimum dan
memperlihatkannya dengan metode grafik.
Syarat pembentukan Model Program Linear
Sebelum melihat pemecahan program linear, kita harus mempelajari
syarat-syarat utama persoalan program linear dalam perusahaan tertentu. Berikut
adalah syarat pembentukan model program linear:
Variabel keputusan merupakan unsur-unsur dalam persoalan yang dapat
dikendalikan oleh pengambil keputusan.
Persoalan Linear Programming bertujuan untuk memaksimalkan atau
meminimalkan kuantitas (pada umumnya berupa laba atau biaya). Sifat umum ini
disebut sebagai fungsi tujuan (objective function) dari suatu persoalan Linear
Programming. Tujuan utama suatu perusahaan pada umumnya untuk memaksimalkan
keuntungan pada jangka panjang. Dalam kasus sistem distribusi suatu perusahaan
angkutan atau penerbangan, tujuan pada umumnya berupa meminimalkan biaya.
Adanya batasan (constraints) atau kendala, yang membatasi tingkat sampai di
mana sasaran dapat dicapai. Sebagai contoh, keputusan untuk memproduksi berapa
banyak unit dari tiap produk dalam suatu lini produk perusahaan, dibatasi oleh
tenaga kerja dan mesin yang tersedia. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan atau
meminimalkan suatu kuantitas (fungsi tujuan) bergantung kepada sumber daya yang
jumlahnya terbatas (batasan).
Harus ada beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil. Sebagai contoh,
jika suatu perusahaan menghasilkan tiga produk berbeda, manajemen dapat
menggunakan Linear Programming untuk memutuskan bagaimana cara mengalokasikan
sumber dayanya yang terbatas (tenaga kerja, permesinan, dan seterusnya). Jika
tidak ada alternatif yang dapat diambil, maka Linear Programming tidak
diperlukan.
Kita harus dapat menyatakan tujuan perusahaan dan segenap keterbatasannya
sebagai kesamaan atau ketidaksamaan matematik, dan harus ada kesamaan dan
ketidaksamaan linear. Tujuan perusahaan yakni keuntungan.
“Model Pemrograman Linear (MPL) memiliki sebuah fungsi objektif dan satu
atau lebih kendala. Pada fungsi objektif terdapat parameter yang disebut
koefisien fungsi objektif (objective function coefficients). Koefisien fungsi objektif
menggambarkan kontribusi satu satuan variabel keputusan terhadap nilai fungsi
objektif. Koefisien fungsi objektif yang selama ini dikenal dalam pembahasan
MPL bersifat tegas, demikian pula dengan kendala”.
Fungsi Tujuan merupakan suatu pernyataan matematik dalam pemrograman linear
yang memaksimalkan atau meminimalkan kuantitas (sering berupa laba atau biaya,
tetapi setiap tujuan dapat digunakan). Sedangkan batasan merupakan pembatas
yang membatasi tingkat sampai dimana seorang manajer dapai mencapai suatu
tujuan.Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji ini jarang digunakan pada berbagai
penelitian, karena biasanya model dibentuk berdasarkan telah teoritis bahwa
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear. Hubungan
antar variabel yang secara teori bukan merupakan hubungan linear sebenarnya
sudah tidak dapat dianalisis dengan regresi linear, misalnya masalah
elastisitas. Asumsi linearlitas adalah asumsi yang menetapkan atau memastikan
apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak.
Kesamaan dan Ketidaksamaan Matematik dalam Program Linear
Meskipun kesamaan lebih populer dibandingkan dengan ketidaksamaan namun
ketidaksamaan merupakan suatu hubungan yang penting dalam program linear.
Apakah perbedaannya? Kesamaan digambarkan oleh tanda ”=” dan merupakan
pernyataan khusus dalam matematik. Namun banyak persoalan perusahaan yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk kesamaan yang jelas dan rapi. Hitungan yang
dicari tidak selalu satuan bulat tetapi bisa juga berupa angka kira-kira. Untuk
itu dibutuhkan ketidaksamaan yakni hubungan lain yang dinyatakan dalam bentuk
matematik. Sebagian besar batasan dalam persoalan program linear dinyatakan
sebagai ketidaksamaan.
Metode Grafik untuk Pemecahan Program Linear
Ada kemungkinan untuk memecahkan masalah program linear secara grafik
sepanjang jumlah variabel (produk, misalnya) tidak lebih dari 2. Metode grafik
merupakan cara yang baik untuk mulai mengembangkan suatu pengertian teknik
kuantitatif.
Berikut adalah tahap-tahap dalam menyelesaikan program linear dengan metode
grafik :
·
Menentukan variabel keputusan atau
barang apa saja yang akan di produksi oleh suatu perusahaan atau pabrik dengan
memberikan pemisalan pada variabel keputusan.
·
Menentukan fungsi tujuan yaitu
memaksimalkan profit atau meminumkan biaya.
·
Menentukan fungsi kendala yang ada
(batasan yang berkaitan dengan kasus).
·
Menyelesaikan permasalahannya atau
persamaan fungsi yang ada dengan persamaan atau petidaksamaan matematika.
·
Menentukan titik-titik yang memenuhi
daerah yang memenuhi syarat.
·
Daerah bagian atas yang dibatasi
titik-titik merupakan daerah minimum dan daerah bawah yang dibatasi titik-titik
merupakan daerah maksimum.
VI.Hasil
dan Pembahasa
Suatu perusahaan bangunan merencanakan membangun rumah-2 untuk 540 org.
Banyak rumah yg akan dibangun tidak lebih dari 120 buah. Rumah jenis I dg biaya
sewa Rp 90.000/tahun dan ditempati oleh 4 org; rumah jenis II dg sewa tiap
tahun Rp 107.000 dan dapat ditempati 6 orang.
Ditanyakan:
a. aktivitas
b. fungsi tujuan
c. fungsi pembatas
Pembahasan:
a. aktifitas
Rumah 1
|
4
|
x
|
90000
|
Rumah 2
|
6
|
y
|
107000
|
kapasitas
|
540
|
120
|
· model matematika
4 x + 6 y ≤ 540 .....(1)
x + y ≤ 120 .....(2)
ð 4 x + 6 y = 540
X
|
0
|
135
|
Y
|
90
|
0
|
(x,y)
|
(0,90)
|
(135,0)
|
ð x + y = 120
X
|
0
|
120
|
Y
|
120
|
0
|
(x,y)
|
(0,120)
|
(120,0)
|
Gambar grafik
· Titik B
4 x + 6 y =
540 4 x + 6 y
= 540
x + y ≤
120 x4 4 x + 4 y = 480 _
2
y =
60 x
+ 30 = 120
y
=
30 x
= 120 – 30 = 90
jadi titik B ( 90,30 )
fungsi obyektif f (x,y) = 90.000 x + 107.000 y
A ( 0,90 ) = 90.000 (0) + 107.000 (90)
= 9.630.000
B ( 90,30 ) = 90.000 (90) + 107.000 (30)
=
11.310.000
C ( 120,0 ) = 90.000 (120) + 107.000 (0)
=
10.800.000
VII.Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dengan menggunakan metode Program Linier pada pembangunan rumah-2
maka dapat disimpulkan bahwa:
1Aktivitas
saat pembagunan berlangsung dan biaya pembagunan rumah-2 senilai ± Rp 9.360.000
2.
Fungsi tujuannya saat pembagunan rumah -2,untuk meningkatkan kesejahteraan
kariawan swasta atau owner pemilik proyeknya.
VIII.Daftar Pustaka
Borgata Hotel Casino & Spa | bbjsjeon.net
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa is the 포커 하는 법 premier 피망슬롯 destination for gaming 토토 사이트 코드 and entertainment, featuring world-class 바카라패턴 accommodations, fine dining, and the 해외 토토 배당 best