Analisis Sistematika Penulisan
JURNAL PERTAMA
EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE PERKOTAAN
(Studi Kasus : Daerah Tangkapan Air Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta)
Penulis: Rinaldy Saputro,Slamet Suprayogi
Abstrak
Pada jurnal bagian abstrak ini penulisannya sudah lengkap yaitu terdapat latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Penulis sudah menjelaskan secara lengkap, jelas dan padat mengenai isi jurnal pada bagian ini. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah mengenai keberhasilan suatu proyek dan kaitannya terhadap sasaran proyek (tepat biaya, tepat waktu dan tepat mutu). Menurut penulis dengan melakukan manajemen risiko diharapkan sasaran proyek yang tepat biaya, tepat waktu dan tepat mutu dalam pembangunan infrastruktur bangunan gedung bisa terwujud.
Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini, penulis mengidentifikasi berbagai risiko beserta hasil penilaian risiko yang mungkin terjadi pada proyek pembangunan, serta mengidentifikasi agen risiko/ penyebab risiko. Penulis dengan detil menjelaskan mengenai peringkat kejadian risiko beserta agen risiko dan pola hubungan seperti apa yang terjadi diantara keduanya. Dengan berbagai metode yang dilakukan penulis, akhirnya penulis mendapatkan hasil bahwa kejadian risiko dengan peringkat tertinggi adalah proses pengadaan sumberdaya yang terhenti dan belum adanya penjadwalan ulang. Berdasarkan seluruh kejadian risiko dan agen risiko yang telah diteliti, penulis juga membuat aksimitigasi untuk menangani kejadian-kejadian tersebut.
Kesimpulan
Penulis menjelaskan kesimpulan jurnal dengan menerangkan hubungan antara kejadian risiko, agen risiko, dan agen mitigasi untuk empat kejadian risiko dengan peringkat tertinggi.
Kelebihan
Penjelasan materi penelitian dalam jurnal ini sangatlah detil dan terarah. Termasuk jenis penulisan yang baik karena penulis dapat memberikan solusi yang jelas untuk setiap permasalahan yang ada.
Kekurangan
Kurangnya korelasi antara judul dengan isi jurnal. Karena isi jurnal lebih kepada permasalahan dan solusi di proyek secara umum (tidak hanya bangunan gedung bertingkat).Tidak adanya penjelasan mengenai batasan masalah penulisan jurnal.
JURNAL KEDUA
Perencanaan Bendungan Matenggeng di Kabupaten Cilacap
Penulis : Bernard Septian, Sri Sangkawati dan Sutarto Edhisono.
AbstrakPada jurnal bagian abstrak ini penulisannya sudah lengkap yaitu terdapat latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Tujuan penulis membuat jurnal ini untuk menjelaskan potensi Sungai Cijolang untuk dikembangkan dengan membangun Bendungan Matenggeng. Bendungan Matenggeng diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan air baku di delapan kecamatan, kebutuhan air irigasi untuk D.I. seluas 7.175 ha dan tenaga listrik.
Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini, penulis mengidentifikasi Hasil pembahasan yaitu Bendungan Matenggeng dibangun dengan kapasitas tampungan sebesar 66.535.882,12 m3. Bendungan ini dapat menyuplai air baku di delapan kecamatan dengan proyeksi selama 50 tahun dan daerah irigasi sawah eksisting maupun pembukaan sawah baru dengan luas total 7.715 ha. Bendungan dibangun menggunakan tipe bendungan urugan batu dengan inti lempung, karena ketersedian material batuan yang mencukupi disekitar lokasi bendungan.
Kesimpulan
Penulis menjelaskan kesimpulan dari permasalahan yang melanda masyarakat Indonesia yaitu kesulitan mencari air bersih saat musim kemarau tiba dengan cara infrastruktur bendungan yang layak teknik, ekonomi, sosial dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Kelebihan
Pembaca dapat menyimpulkan dengan mudah apa tujuan dari potensi Sungai Cijolang untuk dikembangkan dengan membangun Bendungan Matenggeng.KekuranganTahap-tahap pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam kegiatan ini tidak disebutkan secara jelas akan tetapi pembaca menyimpulkan beberapa data diperoleh dari stasiun pengamatan hujan.
JURNAL KETIGA
Pengaruh Lebar Pondasi Dan Jarak Lapis Geogrid Ke Pondasi Terhadap Daya Dukung Tanah Pasir Pada Pondasi Menerus.
Oleh : Muhammad Satria Bayu Aji, Arief Rachmansyah, As’ad Munawir.
Link Jurnal : http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts
Oleh : Muhammad Satria Bayu Aji, Arief Rachmansyah, As’ad Munawir.
Link Jurnal : http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts
Pada jurnal ini bagian abstrak, penulis sudah cukup jelas dalam menjelaskan latar belakang masalah penulisan jurnal tersebut. Tujuan dari jurnal tersebut yaitu untuk mengetahui variasi yang mempengaruhi kinerja geogrid agar dihasilkan peningkatan daya dukung yang maksimum serta bertujuan untuk menyajikan hasil penelitian tentang pengaruh lebar pondasi dan jarak geogrid ke pondasi terhadap daya dukung tanah pasir.
Hasil dan Pembahasan
Dalam penjelasannya, sang penulis berkata bahwa geogrid terbukti mampu meningkatkan daya dukung tanah pasir. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai variasi yang mempengaruhi kinerja geogrid agar dihasilkan peningkatan daya dukung tanah pasir yang maksimum. Dengan demikian geogrid berfungsi sebagai material perkuatan tanah yang kuat terhadap gaya tarik. Bentuknya berupa lembaran jaring yang mempunyai lubang bukaan dengan ukuran tertentu sesuai tipenya. Geogrid berperan sebagai elemen tarik apabila tanah diatasnya dibebani. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa memang benar bahwa geogrid berfungsi sebagai material untuk perkuatan tanah terhadap daya tarik, rumus yang di gunakan juga telah sesuai sehingga dihasilkan grafik yang sesuai pula untuk mengetahui daya tahan tanah itu sendiri.
Inti dari semua penelitian ini yaitu semakin besar jarak lapis pertama geogrid ke pondasi, maka daya dukung tanah pasir semakin besar. Dengan demikian pondasi akan memiliki pijakan yang kokoh untuk menahan beban yang diberikan.
JURNAL KEEMPAT
Beton Ringan (Lightweight Concrete)
Oleh : Kadek Bagus Widana Putra
Link Jurnal : http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/08/beton-ringan-lightweight-concrete.html
Link Jurnal : http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/08/beton-ringan-lightweight-concrete.html
Pada jurnal ini bagian abstrak, penulis sudah cukup jelas dalam menjelaskan latar belakang masalah penulisan jurnal tersebut. Tujuan dari jurnal tersebut yaitu Penggunaan beton pada gedung dilakukan dalam rangka menghemat pengeluaran dalam suatu proses konstruksi. Selain harganya yang terjangkau beton juga memiliki kuat tekan yang tinggi.
- Beton ringan lebih mudah diperoleh karena jumlah produksi yang cukup banyak dalam sehari.
- Beton ringan lebih ramah lingkungan dan ekonomis, karena bahan – bahan yang digunakan merupakan bahan yang tidak bermanfaat untuk lingkungan dan jumlahnya sangat banyak.
- Proses pembuatan beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete secara kimiawi lebih sering digunakan.
- Secara totalitas pengunaan beton ringan lebih mudah dan efektif dibandingkan beton pada umumnya (dalam hal tertentu).
Kelebihan
- Beton ringan lebih ramah lingkungan dan ekonomis, karena bahan – bahan yang digunakan merupakan bahan yang tidak bermanfaat untuk lingkungan dan jumlahnya sangat banyak.
- Proses pembuatan beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete secara kimiawi lebih sering digunakan.
Kekurangan
- Dalam pemasangan beton ringan, sebaiknya menggunakan tukang yang memiliki keahlian tambahan.
- Gunakan Autoclave Chamber dalam proses pengeringan.
JURNAL KELIMA
Perencanaan Struktur Gedung Menara BRI Semarang
Penulis : Linda Permatasari, Rahadhiyan Putradan Hardi Wibowo
Link Jurnal : http://www.e-jurnal.com/2016/08/perencanaan-struktur-gedung-menara-bri.html
Abstrak
Pada jurnal bagian abstrak ini, penulis sudah cukup jelas dalam menjelaskan latar belakang masalah penulisan jurnal tersebut. Tujuan dari jurnal tersebut yaitu untuk memanfaatkan lahan yang minim untuk pembangunan gedung bertingkat tinggi tetapi tetap memperhatikan gaya gempa agar tidak menyebabkan resiko yang berarti.
Hasil dan pembahasan
Hasil pembahasan yang dilakukan penulis yaitu menurut SNI 03-1726- 2012 pasal 7.2.5.5, Gedung Menara BRI Semarang termasuk dalam kategori desain seismic tipe D, sehingga didesain menggunakan Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dari hasil analisis program SAP2000 V.14, ragam pertama dan kedua pada struktur gedung dominan translasi, sehingga perencanaan sudah sesuai dengan persyaratan. Dari hasil analisis program SAP2000 V.14 didapatkan nilai waktu fundamental awal Tx = 1,456 detik dan Ty = 1,396 detik, yang lebih kecil daripada Tmax = 1,472 detik, sehingga sudah memenuhi persyaratan.
Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa keberadaan Indonesia di wilayah zona gempa bumi ini menyebabkan kebutuhan akan bangunan tahan gempa sangat diperlukan. Perencanaan struktur gedung menara BRI Semarang menggunakan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, sedangkan analisis beban gempa menggunakan metode spektrum respon berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2012). Perencanaan struktur gedung menara BRI Semarang menggunakan metode Strong Column Weak Beam (Kolom Kuat Balok Lemah).
Kelebihan
- Kalimat yang digunakan dalam penulisan jurnal ini sudah sangat jelas dan detail.
- Penentuan judulnya sangat tepat karena saat ini gedung bertingkat sangat dibutuhkan mengingat semakin besarnya kebutuhan gedung perkantoran serta minimnya lahan yang ada.
Kekurangan
- Pada tahap-tahap pengumpulan data penulis tidak menjelaskan di dalam jurnal sehingga pembaca tidak tahu data-data di dalam jurnal tersebut berasal dari mana saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar