Menulis
Laporan
Nama :Supriono Sitanggang
NMP :17316193
Kelas :3TA06
Jurusan Teknik
Sipil
Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan penelitian tidak akan lepas
dari kata laporan. Hal itulah yang sewajarnya terjadi.Namun realita yang ada
saat ini adalah banyaknya peneliti tidak diimbangi dengan banyaknya pula
laporan, dalam hal ini laporan yang dituangkan dalam bentuk suatu karya tulis.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa belum banyak orang yang menulis laporan dari
suatu kegiatan penelitian yang dilakukannya. Padahal laporan tersebut akan
sangat berharga dan memiliki nilai guna yang besar. Keengganan dalam menulis
laporan ini dimungkinkan karena orang-orang belum mengetahui benar cara dan
format dalam menulis laporannya. Oleh karena itu akan disajikan mengenai
aturan, waktu dan format dalam penulisan laporan penelitian.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa aturan penulisan laporan ?
2.
Kapan menulis laporan ?
3.
Bagaimana format dari laporan ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui
aturan-aturan dalam menulis laporan
2. Untuk mengetahui
kapan waktu yang tepat untuk menulis laporan
3.
Untuk mengetahui bentuk atau format dari laporan
BAB II PEMBAHASAN
A. Aturan Penulisan
Laporan Penelitian
Di dalam menulis laporan penelitian,
kita seperti sedang bercerita kepada pembaca. Agar apa yang kita ceritakan
dapat dipahami oleh pembaca, maka dalam penulisan laporan juga memiliki syarat-syarat tertentu.
Tentu saja dalam menulis laporan penelitian ini berbeda aturannya ketika kita
menulis cerita dalam novel atau buku harian. Penelitian adalah suatu kerja
ilmiah. Oleh karena itu, dalam penulisannya juga harus mengikuti aturan-aturan
penulisan karya ilmiah.
Berikut ini adalah
beberapa aturan penulisan karya ilmiah menurut G.E.R Burrough :
1.
Penulis laporan harus mengetahui benar kepada siapa
laporan tersebut akan ditujukan.
2. Penulis
laporan haruslah menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti serangkaian
kegiatan dalam proses penelitian. Namun dalam hal ini, pelapor mengajar orang
lain untuk menciba mengikuti apa yang telah dilakukannya. Oleh karena itu,
langkah demi langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan
mengapa hal tersebut dilakukan.
3. Pelapor
harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, an minat pembaca
laporan tidaklah sama. Barangkali seseorang menganggap bahwa masalah yang
dibahas merupakan hal yang sangat penting, tetapi sebagian lagi menagjap
sebaliknya. Oleh karena itu, apabila peneliti memahami betapa pentingnya
penelitian itu, hendaknya laporan tersebut dikemukakan dengan jelas letak dan
kedudukan hasil penelitiannya dalam konteks pengetahuan secara umum.
4. Laporan
penelitian merupakan elemen yang pokok dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan.
Tidak semua yang dikerjakan selama penelitian berlangsung dapat dilaporkan.
Padahal umumnya laporan itu hanya dibacasatu kali. Oleh karena itu, dalam
menulis laporan penelitian, yang dipentingkan adalah jelas dan menyakinkan.
B. Kapan menulis laporan penelitian ?
Kegiatan menulis laporan penelitian
dapat dilakukan sejak awal proses penelitian, dengan terlebih dahulu merancang
garis besar laporan yang bersamaan dengan pengajuan desain penelitian. Apabila
peneliti sudah memiliki format yangsudah ditentukan, maka peneliti dapat
mulai menuliskan apa saja yang perlu ditulis meskipun masih
dalam kertas lepas-lepas. Dalah hal ini sistem kartu akan sangat membantu
proses penulisan laporan penelitian tersebut. Peneliti menyediakan map untuk
setiap bab yang terkandung dalam laporan yang akan disusun. Peneliti dapat
mengisi map yang tersedia dengan catatan atau tulisan yang berkaitan dengan
babnya setiap satu proses penelitian terlewati.
C. Format Laporan
Dalam dunia
penulisan laporan penelitian terdapat banyak sekali versi format laporan.
Namun
sebenarnya hal yang dicakupnya sama. Yang menyebabkan adanya perbedaan adalah :
1.
Urutan penyajian
2. Penekanan materi
yang dilaporkan
3.
Pandangan perlu tidaknya suatu bagian disampaikan
kepada pembaca
Sehubungan dengan format, Burroughs mengatakan bahwa yang
penting dalam sebuah laporan penelitian adalah :
1. Bahwa
pembaca dapat memahami dengan jelas apa yang telah dilakukan oleh peneliti, apa
tujuannya dan bagaimana hasilnya
2. Bahwa
langkah dan medannya jelas, sehingga pembaca dapt mengulangi proses penelitian
tersebut apabila ia menghendaki.
Berikut ini dipaparkan sebuah model format laporan
penelitian yang diajukan oleh Borg dan Call :
Bahan Pendahuluan (Preliminary Materials)
1. Halaman judul
2.
Kata pengantar
3.
Daftar isi
4.
Daftar tabel
5. Daftar
gambar/ilustrasi atau diagram-diagram
Gambar Laporan (Body
of the paper)
Bab I.
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C.
Tujuan Masalah
Bab II. Kajian Pustaka
A.
Penelitian yang terdahulu
B. Teori yang mendasari
penelitian ini
C.
Ringkasan dan kerangka berpikir peneliti
D. Hipotesis
Bab III.
Metodologi Penelitian
A. Pemilihan subjek,
populasi, sampel dan teknik sampling
B.
Desain Penelitian.
C. Teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data
Bab IV. Pelaksanaan Penelitian
A.
Validasi instrumen
B.
Pengumpulan dan penyajian data
C. Analisis data
D.
Hasil analisis data
Bab V. Hasil
Penelitian dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C.
Diskusi
Bab VI. Penutup
A.
Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Bahan Penunjang
A. Kepustakaan
B.
Indeks
Untuk memperoleh gambaran selintas
mengenai isi sebuah laporan penelitian, biasanya sebelum Bab I disajikan
abstrak atau ringkasan laporan.
Berikut ini adalah
gambaran sekilas mengenai isi dari bab-bab dalam sebual laporan penelitian :
Bahan
Pendahuluan
Di dalam bagian ini peneliti menjelaskan
kepada pembaca, terutama mengenai sistematika tulisan agar pembaca dapat
mengikutinya dengan mudah dan diajak menjelajahi garis besar isi laporan.
Apabila pembaca hanya ingin membaca pada bagian yang menarik perhatiannya, maka
dengan mudah dapat segera menemukan halamannya.
Bab Pendahuluan
Berawal dari bab ini, peneliti mulai bercerita tentang
permasalaha, apa sebabnya atau alasan mengapa memilih permasalahan tersebut
yang diangkat, dimana letak pentingnya dan seberapa jauh memberikan sumbangan
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan. Bab Kajian Pustaka
Bagian ini berisi tulisan untuk
memberikan gambaran pada pembaca mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti
lain untuk memberikan penekanan pentingnya permasalahan dan sekaligus
memberikan petunjuk pada pmebaca, kemana mereka dapat mempelajari masalah tersebut
lebih lanjut. Selanjutnya peneliti mengemukakan alur pikirannya dengan cara
merangkum penemuan dan membuat jembatan dengan apa yang akan ia lakukan.
Bab Metodologi Penelitian
Pada bagian ini peneliti menerangkan
kepada pembaca tentang subjek, objek, ruang lingkup penelitian, pendekatan yang
diambil sampai teknik pengumpulan datanya. Alasan tentang ini semua harus
dikemukakan dengan jelas. Demikian juga celah-celah kelemahan serta rencana
usaha untuk mengatasinya.
Bab
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini merupakan inti laporan
penelitian. Oleh karena itu, nagian ini harus dikemukakan dan harus memiliki
porsi yang paling banyak dibandingkan dengan bagian lain, karena bagian inilah
yang ditunggu dan ingin diketahui oleh pembaca. Laporan yang berbobot tidak
harus berat timbangannya atau dengan
kata lain tebal. Kecenderungan inilah yang menyebabkan orang berusaha untuk mempertebal laporannya dengan mengajukan banyak
kutipan dari buku-buku atau
bercerita tentang hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Lapiran yang baik dapat
diumpamakan sebagai proporsi tubuh manusia, yaitu :
-
Kepala (kecil) pendahuluan + kajian pustaka
-
Leher (kecil) : metodologi penelitian
-
Badan (besar) : hasil penelitian dan pembahasan
-
Kaki (kecil) : kesimpulan, implikasi dan saran
Dalam
bab ini juga terdapat bagian diskusi yang dimaksudkan untuk mengemukakan hal
yang sangat perlu diungkapkan diluar kesimpulan. Misalnya adalah:
apa sebab hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan
hipotesis, apa sebab terjadinya penyimpangan tersebut
Bab Penutup
Bagi pembaca yang hanya memiliki sedikit
waktu, biasanya hanya mementingkan bagian tujuan-hipotesis-hasil-kesimpulan.
Oleh karena itu peneliti harus membuat kesimpulan dengan jelas, singkat dan
padat. Pada bagian ini pula, peneliti mengemukakan implikasi dari penelitiannya
yaitu berupa jawaban dari apa yang harus dilakukan setelah ini (berdasarkan
hasil penelitian ini) ? atau what’s next?. Implikasi sangat berguna demi
perbaikan keadaan. Selanjutnya pada bagian saran, peneliti memberikan saran
kepada pembaca yang salah satunya mungkin ingin mengadakan repikasi atau
memperluas penelitiannya.
Kesimpulan
BAB III PENUTUP
Dalam menulis laporan peneliti harus
mengikuti aturan-aturan ilmiah karena penelitian sendiri merupakan sutu kerja
ilmiah. Waktu penulisan laporan penelitian dapat dimulai sedari awal proses
penelitian, yaitu dibantu dengan sistem kartu. Format laporan penelitian
terdiri dari dua bahan yaitu bahan pendahuluan dan bahan penunjang. Laporan
penelitian mencakup bab pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian,
pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan dan yang terakhir bab penutup.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian :
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar