Sabtu, 28 Oktober 2017

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS KE-2

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
 1. Sebutkan alat-alat berat yang sering digunakan pada pekerjaan konstruksi!
- Dozer
Dozer merupakan traktor yang di pasangkan bleade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya. Kondisi lahan proyek kadang – kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah.
 - Motor Grade
Motor Grade adalah salah satu jenis traktor dengan funsi sebagai perata bentuk permukaan tanah, biasnaya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya.
 - Excavator
Excavator , Backhoe atau Shovel adalah suatu alat berat yang diperuntukan untuk memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia.
 - Loader
Loader adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan tanah yang sudah dikumpulkan bulldozer ke dump truck. Loader memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bulldozer namun bucket loader dapat diangkat dengan ketinggian tertentu dan digunakan sebagai alat pemuat. Loader dapat digunakan untuk material tanah yang telah terurai atau tidak keras.
- Truk
Truk merupakan alat berat yang berfungsi untuk memindahkan material – material dalam jumlah yang banyak. Ada berbagai jenis truk yang ada di alam semesta ini misalnya dump truck, articulated dump truck, off highway truck.
 - Tiang Pancang
Tiang Pancang digunakan pada proyek – proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan pondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar diatasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar, pada pondasi ini sangat diperlukan. Bentuk dari pondasi yang umum dipakai sebagai penyangga bangunan adalah pondasi tiang.

- Double Drum Roller
Double Drum Roller terdiri atas berporos 2 ( two axle ) dan berporos 3 ( three axle tandem rollers ). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain – lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair ( ballasting ) berkisar antara 25 % - 60 % dari berat penggilas.
 - Pneumatic Tried Roller
Pneumatic Tried Roller roda – roda peggilas jenis ini teridir atas roda – roda ba karet yang dipompa (pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda berlakang selang – seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan makan akan tergilas pada roda bagian berlakang. Roda – roda ini menghasilkan “kneading action” ( tekanan ) terhadap tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oelh roda terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah.
 - Asphalt Finisher
Asphalt finisher adalah akat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari alat produksi aspal.
- Tower Crane
Pada prinsipnya , Tower Crane merupakan pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap, seperti kemampuan mengangkat mauatan ( lifting ) menggeser ( rolleying ) menahan diatasnya bila diperlukan dan membawa muatan ketempat yang ditentukan ( slewing and traveling ). Operasi kerja yang identic dan muatan yang seragam yang di angkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar mautan.
 2. Jelaskan perbedaan dan persamaan fungsi alat bulldozer dan motor grader!
BULLDOZER
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan track/rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak didepan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong, dan menarik material (pasir,tanah,dsb)
- Membuka jalan baru pada area pegunungan dan daerah-daerah berbatu
- Sebagai alat angkut jarak pendek, misalnya memindahkan tanah sejauh 300ft.
- Menarik scraper
- Menghamparkan tanah irisan
- Menumbung kembali trencher
- Sebagai alat untuk pemeliharaan jalan kerja
- Sebagai alat gali, alat angkut, dan alat dorong
MOTOR GRADER
Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan (grading) yang biasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan. Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
- Meratakan dan membentuk permukaan
- Merawat jalan
- Mengupas tanah
- Menyebarkan material ringan
3. Jelaskan cara kerja Bulldozer!
1. Masukan kunci kedalam kontak kunci dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin.
2. Cari tuas kontrol transmisi, biasanya ada di sisi kiri kursi pengemudi. Dorong kedepan untuk         mengubah transmisi ke forward atau tarik kembali untuk merubah transmisi ke reverse.
3. Sesuaikan gigi transmisi dengan kecepatan yang dikehendaki
4. Kontrol blade dengan blade controller yang biasanya terlatak pada sisi kanan kursi pengemudi. Dorong kontroler kedepan untuk menurunkan blade atau tarik untuk menaikan blade.

4. Jelaskan cara kerja Exavator!
Bagian Dasar Alat Kontrol Excavator:
a. Tuas atau Panel di sebelah kanan: untuk mengoperasikan bucket dan boom.
• Jika tuas didorong ke depan, maka akan menurunkan boom.
• Jika tuas didorong ke belakang, maka akan menaikkan boom.
• Jika tuas didorong ke kiri, maka akan menutup bucket.
• Jika tuas didorong ke kanan, maka akan membuka bucket.
b. Tuas atau Panel di sebelah kiri: untuk mengoperasikan arah kabin dan arm.
• Jika tuas didorong ke depan, maka akan menurunkan arm.
• Jika tuas didorong ke belakang, maka akan menaikkan arm.
• Jika tuas didorong ke kiri, maka akan menggeser kabin ke kiri.
• Jika tuas didorong ke kanan, maka akan menggeser kabin ke kanan.
c. Lock atau Shut-Off Lever (biasanya berada di paling kiri): untuk mengunci Tuas atau Panel Excavator.
• Jika tuas ditarik ke atas, maka akan mengunci seluruh kegiatan Excavator.
• Jika tuas didorong ke bawah, maka Excavator dapat dioperasikan kembali.
d. Tuas atau Pedal Track kiri dan kanan (berada di depan): untuk maju atau mundur dan belok Track Excavator.
• Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke belakang, maka Excavator akan maju.
• Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke depan, maka Excavator akan mundur.
• Jika tuas kanan ditarik ke belakang, maka Excavator akan belok ke kiri.
• Jika tuas kiri ditarik ke belakang, maka Excavator akan belok ke kanan.

5. Jelaskan perbedaan fungsi alat Dum truk dengan Trailer!Dump Truck berfungsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi tulangan, semen, batu bata, dan lain-lain). Sedangkan Trailer juga berfungsi sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat diatas Dump Truck. Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.

Sabtu, 21 Oktober 2017

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS


PEMINDAHAN TANAH MEKANIS 


Tugas Pertama

1.     Sebutkan tujuan dari pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi?
Untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan, Sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai lebih mudah dan singkat sesuai waktu yang ditentukan. Biasanya alat berat dipakai untuk mengali,alat pengangkut,alat pemadatan tanah. Alat berat dikategorikan berdasarkan fungsi alatnya
2.     Apa saja yang perlu diperhatikan dalam persiapan pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi!
-Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.
-Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

-Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah gerakan (horisontal maupun vertikal), jarak, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
-Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
-Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat. -Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.
-Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh, lokasi proyek di dataran tinggi menggunakan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
-Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai.
-Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

3. Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan pemindahan tanah !
Hal - hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pekerjaan pemindahan tanah 
1.  Survei lapangan (site Survey)
     Hal- hal yang perlu dilakukan dalam survey lapangan, antara lain
-Keadaan lapangan
-Kondisi tenaga kerja
-Kondisi transportasi dan akomodasi
2.  Perencanaan
  Berdasarkan hasil survey lapangan, dapat dibuat rencana kerja yang    akan menjadi acuan kerja yang meliputi
Persiapan kerja
-Struktur organisasi proyek
-Penentuan metode dan prosedur kerja
-Jadwal kerja (time schedule)
-Penentuan jenis, type dan kombinasi peralatan yang akan dipergunakan
-Penentuan jumlah alat-alat berat dan tenaga kerja yang akan digunakan
-System logistik dan maintenance
3.  Pelaksanaan Pekerjaan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan yang menentukan terhadap keberhasilan dari sasaran yang hendak dicapai oleh tim manajemen proyek, yang perlu diperhatikan dalam memulai pelaksanaan pekerjaan adalah
-Penentuan starting point (penentuan titik dimulainya pekerjaan)
-Analisa terhadap keadaan lokasi dari peta topografi yang ada
-Pengaturan pentahapan areal yang akan dikerjakan
-Pengaturan dan pembuatan jalan akses bagi lalu lintas alat-alat berat, sehingga tidak terjadi hambatan
-Pengamanan lokasi dari orang-orang yang tidak berkepentingan dengan pekerjaan
-Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
Agar pekerjaan terhindar dari masalah - masalah didalam proyek,Minim Jika semua tahapan diatas dilakukan.

4. Berapa % pengembangan dan % penyusutan  dari volume tanah yang memiliki berat isi tanah 1500 kg/m3 BM, 1000 kg/m3 LM dan 2000 kg/m3 CM.
Dik :
B  = 1500 kg/m3
C  = 2000 kg/m3
L = 1000 kg/m3 Dit :  Sw & Sh ?
Dijawab :  
                                         
      𝑆𝑤 = (𝐵−𝐿) 100%
𝐿
       = () 100%
       = (0,5 x 100%)
       = 50 %



      𝑆ℎ = (𝐶−𝐵) 100%
𝐶
       = () 100% = () 100% = 0,25 𝑋 100% = 25 %

      𝐿𝑓 =  = 0.67

5. Pada suatu daerah yang akan dibangun jalan, dilakukan penggalian sedalam 2,5 m. luas daerah yang akan di gali 2 Ha. Berapa volume tanah slid an tanah gembur jika faktor gembur adalah 1,25 !
Diketahui       : kedalaman (T)                  = 2,5 m
                          Luas (A)                                = 20000 m2
                                  Faktor tanah gembur      = 1,25
Ditanyakan  : a. Volume tanah asli
                           b. Volume tanah gembur dijawab :

a)     Volume tanah asli              = luas x kedalaman
                                                                = 20000 x 2.5
                                                                = 50000 m3
b)     Volume tanah gembur     = volume tanah asli x faktor gembur
= 50000 x 1,25
= 62500 m3






























Sabtu, 21 Januari 2017

Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota





Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota

Masyarakat Pedesaan

A. Pengertian desa/pedesaan
     Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a)     mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b)    Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c)     Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti:iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
B. Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)
     Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
a.Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.


Masyarakat Perkotaan

A. Pengertian Kota
   Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini. i. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. ii. Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal. iii. Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik.

B. Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
a.Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
b.Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain  (Individualisme).
c.Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d.Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
e.Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f.Perubahan-perubahan tampak nyata dik

 Perbedaan antara desa dan kota
      Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan social
5) stratifiksi social
6) mobilitas social
7) pola interaksi social
8) solidaritas social
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
           
  Interaksi Kota dan Desa serta Dampaknya Interaksi Kota dan Desa
Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang  dapat melahirkan gejala, kenampakkan  dan permasalahan baru,  secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa. 
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut :

    Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih
    Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu :

a. Pergerakan  manusia (Mobilitas Penduduk)
b. Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah
c.Pergerakan  materi / benda, misalnya distribusi  bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya

    Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh :

a. kota menjadi sasaran urbanisasi
b. terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda
Apabila berbicara mengenai terjadinya kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih dan dari hasil kontak itu dapat timbul sesuatu kenyataan yang dalam wujud tertentu, maka apa yang sedang atau yang sudah terjadi itu diartikan sebagai interaksi. Interaksi ini dapat dilhat sebagai suatu proses sosial, proses ekonomi, proses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat ataupun cepat dapat menimbulkan sesuatu realita atau kenyataan.
Interkasi desa – kota adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun non fisik.

·         Faktor-faktor Interaksi Desa Dan Kota
 Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah, yaitu :
a. Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi)
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi. Jadi ada kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan penawaran. Perancis berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran bermanfaat bagi pihak yang minta. Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal seperti : budaya, pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan sebagainya. Semakin besar komplementaritas, semakin besar arus komoditas.

o   Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Perkotaan :
1)   Terpenuhinya sumber daya alam sebagai bahan mentah/bahan baku industri.
2)   Terpenuhinya kebutuhan pokok yang dihasilkan pedesaan.
3)   Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan bagi perkotaan.
4)   Tersedianya tempat pemasaran hasil industri.

o   Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Pedesaan :
1)   Terpenuhinya barang-barang yang tidak ada di desa
2)   Masuknya pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kota ke pedesaan.
3)   Membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian.

b.      Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)
Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas.
c.       Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain :
1)   Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah
2)   Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain
3)   Kelancaran transportasi antarwilayah
Jadi, semakin mudah transfer abilitas, semakin besar arus komoditas.

Bentuk Interaksi Desa dan Kota
Bentuk interaksi yang dapat terjadi antara desa dan kota adalah sebagai berikut;
·         Penyesuaian terhadap lingkungan
·         Persaingan fasilitas hidup
·         Asimilasi.

Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan.

·         Timbal-Balik Interaksi Kota dan Desa
Kota selalu mempunyai hubungan erat dengan wilayah sekitarnya. Penduduk kota yang terdiri dari pedagang, pegawai pemerintah dan swasta, tukang-tukang, seniman, guru dan sebagainya, hidup dari hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani di pedesaan. Penduduk kota sangat tergantung secara ekonomis terhadap penduduk pedesaan. Demikian pula sebaliknya, penduduk desa mempunyai ketergantungan terhadap perkotaan terutama menyangkut sandang, pangan, dan barang jadi. Timbulnya pasar bias menjadi ajang pertukaran kebutuhan antara penduduk desa dan kota.
Menurut Daldjoeni, majunya komunikasi dan transportasi menjadikan pengaruh kota  terhadap wilayah sekitarnya semakin kuat.
Sosiolog Hoselitz mengemukakan bahwa kota besar melancarkan sifat-sifat paresiternya terhadap pedesaan dengan perincian: menelaah habis investasi, menyedot tenaga manusia, mendominasi pola manusiawi, mengganggu perkembangan kota-kota lain yang lebih kecil dan cenderung memiliki konsumsi yang tinggi di bansing produksinya.
Paul Harrison menyatakan hubungana antara kota dan desa di dunia ketiga mirip sekali dengan hubungan antara yang kay dan miskin. Pedesaan menghasilkan bahan-bahan yang serba murah di banding dengan barang yang ada di kota. Pedesaan tidak memiliki system organisasi dan koordinasi yyang mampu memaksa pihak kota untuk membayaar hasinya dengan harga yang alebih tinggi. Selanjutnya kota merupakan perpaduan antara pihak penguasa dan para pegawainya untuk memajukan kota.
Boeke seorang ekonom berpendapat bahwa hubungan antara desa dan kota bersifat dualistic. Di satu pihak terdapat sector yang maju sedengakan pihak lainnya terbelakang gambaran masyarakat dualistik dapat saja timbul sebagai akibat dari adanya pembangunan.
Pembangunan pedesaan di tinjukan untuk mencari suatu pemecahan masalah di pedesaan terutama mesalah peningkatan pendapatan kerja serta pelayanan social. Oleh karena itu strategi oembangunan pedesaan adalah untuk memberantas kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat pedesaan.

Dampak Interaksi Desa dengan Kota
Interaksi desa dan kotadapat enimbulkan dampak yang mengntungkan atau merugikan:
a.       Di tinjau dari aspek ekonomi, dampak interaksi desa dan kota antara lain sebagai berikut:
1)      Memmperlancar hubungan desa dan kota.
2)      Meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota.
3)      Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa.
4)      Menimbulkan kawasan perdagangan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual bali.
5)      Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.
b.      Di tinjau dari aspek social.
1)      Terjadi mobilitas antara ke duanya,
2)      Terjadi saling ketergantungan antara desa dan kota, khususnya dalam bidang pasokan bahan mentah.
c.       Ditinjau dari aspek budaya
1)      Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat desa.
2)      Terjadinya tingkah laku, khususnya masyarakat pedesaan.
3)      Meningkatkan sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.
Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak  bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah. Demikian pula halnya gejala interaksi antara dua desa dan kota.[7] Dan berikut adalah damapak negatif dan positif dari suatu Interaksi desa dan kota:


o   Dampak Interaksi bagi Desa
Interaksi antara dua atau lebih daerah yang berbeda akan berpengaruh pada masing-masing wilayah sehingga akan memicu terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung dari jarak, jumlah penduduk, dan berbagai factor pendukung lainnya seperti sarana transportasi, komunikasi, listrik, dan lain sebagainya.

a.       Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1)      Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa. Demikian pula informasi perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diterima penduduk kota dengan mudah menyebar ke desa. Misalnya, pengetahuan tentang bibit unggul, pengawetan kesuburan tanah, dan pengolahan hasil panen.
2)      Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa memungkinkan menjadi penggerak kemajuan penduduk desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang.
3)      Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah perdesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. Hasil panen dari desa menjadi mudah diangkut ke kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena suplai bahan pangan mudah dilakukan.
4)      Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa.
5)      Pelestarian lingkungan hidup perdesaan , seperti pencegahan erosi dan banjir, penyediaan air bersih, serta pengaturan pengairan dapat dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
6)      Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas, seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, teknik perhubungan dan perbengkelan, serta peternakan dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan.
7)      Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa.
8)      Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di perdesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa.

b.      Sedangkan dampak negatif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1)      Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka. Misalnya, budaya kontes kecantikan, peragaan busana, dan foto model.
2)      Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi.
3)      Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja dengan upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan anak-anak yang tidak produktif.
4)      Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini menyebabkan lahan di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau bangunan lain.
5)      Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan kebudayaan atau tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat desa.
6)      Ketersediaan bahan pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran, dan pencemaran lingkungan menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota.

o   Dampak Interaksi bagi Kota
Urbanisasi merupakan salah satu bentuk dari interaksi desakota. Menurut Hope Tisdale Eldrige (1956), pengertian urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk ke kota atau daerah permukiman padat. Istilah urbanisasi juga digunakan untuk mendeskripsikan perubahan kelompok sosial yang terjadi sebagai akibat konsentrasi manusia. Urbanisasi dapat juga berarti proses perubahan daerah desa menjadi daerah kota. Pengertian urbanisasi tersebut menunjukkan bahwa penduduk desa lebih mengenal kota. Banyak penduduk desa meninggalkan daerahnya dan pindah ke kota terdekat. Sebagian dari mereka bekerja di kota, tetapi bertempat tinggal di desa.

a.       Dampak positif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1)      Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya.
2)      Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota.
3)      Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.

b.      Sedangkan dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut.
1)      Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.
2)      Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.
3)      Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk adalah permukiman kumuh. Menurut para geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas, yaitu tidak tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran pembuangan air, penumpukan sampah dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan yang sulit.
4)      Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Permukiman baru muncul di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan.[8]

Permasalahan yang Timbul Akibat Interaksi Desa dan Kota
Permasalahan yang timbul dari interaksi desa dan kota merupakan dampak negatif yang didapati dari interaksi tersebut. Permasalahan ini tentusaja dari pandangan dua sisi aktor dari interaksi ini yaitu desa dan kota, berikut permasalahan yang timbul akibat interaksi tersebut antara lain:

·         Permasalahan untuk desa
1)      Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka. Misalnya, budaya kontes kecantikan, peragaan busana, dan foto model.
2)      Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi.
3)      Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja dengan upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan anak-anak yang tidak produktif.
4)      Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini menyebabkan lahan di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau bangunan lain.
5)      Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan kebudayaan atau tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat desa.
6)      Ketersediaan bahan pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran, dan pencemaran lingkungan menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota.

·         Permasalahan untuk kota
1)      Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.
2)      Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.
3)      Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk adalah permukiman kumuh. Menurut para geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas, yaitu tidak tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran pembuangan air, penumpukan sampah dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan yang sulit.
4)      Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota. Permukiman baru muncul di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan.[9]


Solusi dalam Mengatasi Permasalahan Interaksi Desa dan Kota
Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat interaksi desa dan kota antara lain:
·         Solusi untuk mengatasi permasalahan akibat Interaksi desa dan kota dalam sisi desa
1.      Dalam masyarakat desa tradisional kebanykan di Indonesia, sektor pertanian merupakan suatu sektor yang mendasar dan sangat penting bagi kehidupan masyarakat desa dan pengaruhnya sanagt besar juga kepada masyarakat pada umumnya. Moderenisasi yang berjalan tidak secara maksimal dan bahkan dampak yang didapat bukanlah damapk yang baik tau dampak negatif tentusaja akan membawa suatu permasalahan yang tidak main-main, apalagi membawa pengaruh dalam pandangan hidup masyarakat desa yang cenderung tergiur dengan kemeriahan moderenisasi. Sehingga akan meninggalkan segala sesuatu yang bersifat tradisional dan meninggalkan dasar utama orang desa sebagai prodesen pemenuh kebutuhan hidup. Solusi dari permasalahan tersebut adalah sebenarnya tidak menuntut untuk melarang masyarakat untuk tidak bersentuhan dengan moderenisasi tetapi melainkan lebih bijak dalam menagani moderenisasi supaya tidak sampai terbawa arus yang tidak benar. Akan lebih memberikan dampak yang baik apabila moderenisasi juga dibarengi dengan kesiapan mental masyarakat desa, sehingga akan memunculkan dampak yang baik pula bagi semuanya.
2.      solusi yang dapat diberikan untuk menanggulangi permasalahan akses komunikasi desa yang semakin tanpa batas sehingga menimbulkan konsumsi publik tanpa keterangan yang mendasar mengakibatkan muncul tindakan-tindakan yang sebenarnya bukanlah suatu pengajaran atau tindakan yang baik. Hal demikian dapat ditanggulangi dengan melakukan suatu penyuluhan dan penyingkapan tabir media komunikasi masyarakat, supaya masyarakat meskipun masyarakat desa dapat menjadi orang yang bijak, komunikasi dfimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaan dan mendatangkan kebaikan, bukanya untuk sesuatu yang berujung pada suatu tindakan penyelewengan atau lebih parah dengan kejahatan.
3.      Kekosongan masyarakat produktif di desa merupakan sebagai dasar kelumpuhan perekonomian. Dan dalam hal ini adalah desa yang merupakan penyuplai kebutuhan untuk orang kota selain memenuhi kebutuhanya sendiri. Dengan sumberdaya manusia yang notabene adalah motor penggerak suatu roda perekonomian tentusaja mobilitas ekonomi akan lumpuh yang berujung pada menurunya angka produksi serta menurunya kesejahteraan masyarakat dan juga tidak terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memberikan suatu kebenaran realita kehidupan gemerlap kota sebenarnya kepada masyarakat desa, supaya masyarakat desa tidak terlalu mengandai-andai sesuatu yang belum tentu benar. Jadi masyarakat tidak sampai meninggalkan desa begitu saja, malahan dimotivasi terus untuk tetap berkarya dan produktif di desa untuk kebaikan semuanya.
4.      Solusi dari perluasan lahan perkotaan yang menggerus wilayah desa, akan sangat berdampak bagi kehidupan keduanya. Apabila lahan perluasan tersebut adalah lahan aktif produktif tentusaja akan mengurangi produktifitas masyarakat desa. Dan itu tidak hanya berdampak pada masyarakat desa melainkan pada masyarakat juga sebagi konsumen. Oleh karena itu sebenarnya perluasan kota memang diperbolehkan, namun harus sesuai dengan pertimbangan yang matang, jangan samapai hanya mengedepankan keuntungan kolektif semata.
5.      Budaya dalam kehidupan merupakan sesuatu yang tidak tampak namun dampaknya akan sangat terasa dalam kehidupan. Karena hal tersebut adalah sesuatu yang immaterial sehingga untuk mengatasi atau menanggulangi mobilitasnya akan begitu sulit. Masuknya budaya kota ke desa dikarenakan adanya interaksi desa dan kota memang merupakan sesuatu yang melekat dalam aktifitas ini. Sebagai orang desa yang memiliki ciri unik dari pada kehidupan kota, seharusnya masyarakat tetap memegang kearifan hidup masyarakat desa. Apalagi apabila hidup didesa namun dengan budaya atau gaya hidup orang kota, hal tersebut bukanlah hal yang sesuai dan nantinya juga tidak akan melahirkan sesuatu akhir yang indah. Hal ini tidak akan terjadi apabila masyarakat desa lebih tau diri dan sadar serta selalu menghargai kehidupan budaya yang ada didesa.
6.      Seharusnya para penduduk desa terus bergerak sesuai dengan fungsi dan peranya, yaitu sebagai penyuplai bahan makanan baik bagi penduduk desa sendiri ataupun sebagai penyuplai bahan makanan untuk masyarakat kota. Sesuai dengan teori struktural fungsional, yang mengatakan bahwa apabila salah satu komponen suatu sistem tidak berfungsi sesuai dengan peranya maka akan mengganggu keberlangsungan hidup komponen lainya bahkan mempengaruhi keberlangsungan sistem. Maka dari itu seharusnya masyarakat desa terus menjalankan peran dan fungsinya. Mselain itu permasalahan pengangguran orang-orang urban yang semakin menumpuk dikota akan menjadikan suatu permasalahan yang sulit. Hal demikian terjadi dikarenakan pekerjaan masyarakat urban tidak sesuai dengan yang ada di kota sehingga tenaga dan kemampuanya tidak relevan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada dikota. Olehnya seharusnya masyarakat desa dapat memaksimalkan diri untuk mendapatkan pendapatan yang sebaik-baiknya meskipun hidup di desa. Karena bukan berarti hidup di desa tidak dapat menjadi orang ysng sukses dan baik dalam keadaan ekonomi. Dan berikutnya adalah masalah pencemaran dari hasil kehidupan masyarakat kota yang semakin meningkat karena adanya akibat dari iteraksi desa dan kota. Semakin tinggi jumlah penduduk maka tingkat polusi atau pencemaran yang diproduksi akan semakin tinggi pula. Dari semua ini yang terpenting adalah masyarakat harus menjalankan hidup sesuai dengan fungsi strukturalnya dengan sebaik-baiknya dan maksimal supaya mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri ataupun masyarakat secara umum.



·         Solusi untuk mengatasi permasalahan akibat Interaksi desa dan kota dalam sisi kota
1.      Dalam permasalahan penduduk desa yang pergi ke kota atau biasa dengan istilah urbanisasi tetapi bukanlah urbanisasi yang berkualitas, melaionkan urbanisasi yang hanya modal nekat saja untuk ke kota. Hal ini tentusaja mengakibatkan mereka kesulitan untuk dapat hidup di kota dengan tuntutan hidup yang begitu keras tidak seperti di desa, sudah menjadi hal pasti ini akan menimbulkan suatu beban masyarakat yaitu tingginya angka pengangguran dan apabila selalu menganggur akan sangat berbanding lurus dengan yang namanya kemiskinan. Soslusi yang dapat diberikan dari permasalahan klasik ini, adalah memberikan suatu penggambaran realita sebenarnya yang ada dikota, sehingga masyarakat desa dapat mengestimasi apakah mereka sudah siap apa belum hidup di kota. Solusi yang lain adalah dengan pemberian suatu pendidikan dan ketrampilan dalam bekerja supaya apabila hidup dikota sudah siap dengan pekerjaanya supaya tidak menciptakan pengangguran. Dan solusi yang berikutnya adalah membuat pusat-pusat ekonomi baru tentunya di desa, supaya masyarakat desa pun dapat menikmati geliat ekonomi modern tanpa tergilas oleh kehidupan yang keras seperti di kota. Sehingga mereka (orang-orang desa) dapat belajar mulai dari sistem ekonomi yang modern secara perlahan dan bertahap, nanti akan muncul penyesuaian diri dan akhirnya mereka akan kuat dalam menghadapi gempuran kehidupan seperti kehidupan di perkotaan dan tidak akan menjadi orang yang tidak berguna ataupun menjadi beban masyarakat dan negara.
2.      Estimasi seseorang terhadap keadaan memanglah tidak selamanya akan membuahkan hasil yang sesuai denga keinginan, seperti halnya hasil interaksi desa dan kota yang mengakibatkan masyarakat desa yang urbanisasi ke kota dengan harapan mendatkan kehidupan yang lebih baik daripada hidup didesa, namun banyak kejadian orang desa yang urbanisasi kekota hanya menjadi beban kota saja. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesiapan masyarakat desa menjalankan hidup di kota dan akhirnya mereka tergilas oleh kehidupan kota, jangankan mendapatkan kesuksesan, tetapi dapat hidup saja sudah untung. Solusi dari permasalahan ini adalah dalam melakukan perpindahan dari desa ke kota haruslah dipersiapkan dengan sebaik baiknya, baik dalam bidang financial maupun keahlian yang dimiliki. Apabila tidak siap akan hal itu, lebih baik menikmati dan memaksimalkan hidup di daerah asal atau di desa, menunggu sampai siap pergi ke kota apabila benar-benar menginginkan hidup di kota.
3.      Untuk permasalahan munculnya pemukiman liar yang berujung pada pemukiman kumuh karena kurangnya kemampuan untuk membuat hunian ditempat yang layak karena lahan dan bahan yang begitu mahal di kota. Solusi yang dapat diberikan dalam hal ini ada bebera cara. Yang pertama adalah pemberian bekal wawasan kepada para urban, supaya sebelum pindah dari desa ke kota haruslah memiliki persiapan yang matang dan sedemikian rupa. Karena hidup dikota tidak semudah dan tidak semurah hidup didesa, dan model kehidupanya juga akan sangat jauh berbeda. Solusi yang berikutnya adalah dibutuhkanya peran aktif pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak bagi sesama warganegara, meskipun memiliki keterbatasan ekonomi. Tetapi kesejahteraanya tetaplah beban pemerintah. Maka dari itu pemerintah perlu menyediakan hunian yang layak, terjangakau dan tentunya memenuhi kebutuhan hidup dasar manusia. Hal tersebut karena kemampuan masyarakatnya yang kurang dalam hal financial berarti harus ada jalan keluarnya, yaitu mungkin membangun rumah dan disewakan tentunya dengan subsidi cara lain yaitu menjual dengan cara kredit yang tidak menyulitkan, tentu saja dengan subsidi dari pemerintah. Dari solusi itulah nanti akan terentaskan mereka dari belenggu kehidupan kumuh dan akan menjalankan kehidupan yang lebih baik lagi.
4.      Mengenai masalah degradasi lingkungan atau pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Akhirnya keseimbangan lingkungan sekitarpun menjadi rusak. Dari permasalahan tersebut banyak solusi yang dapat diajukan, antara lain yang pertama dengan upaya pemerintah, yang seharusnya dalam melakukan perencanaan tataletak kota harus seimbang, benar dan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan. Dan hal itu bukan hanya menjadi wacana belaka, melainkan dalam faktanya harus benar-benar dilakukan, yaitu dengan konsistensisitas pemerintah dalam melaksanakannya.



STUDI KASUS KLAIM KONSTRUKSI

KLAIM KONS T RU K SI S T U DI KAS U S PROYEK DI P A PUA By: Supriono STG_17316193 Kl a im b isa t i mb u l an t a ra pa ra p i...